MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah telah menyetujui Andi Muhammad Anshar sebagai Sekretatis Kota (Sekkot) Makassar.
Meski begitu, jadwal pelantikan sekkot belum ada kejelasan, bahkan terancam ditunda. Alasannya, pemerintah kota masih menunggu persetujuan pelantikan dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia.
Daftar isi Artikel Berita
TogglePak gubernur sudah menyurat ke Kemendagri, saya dapat CC atas nama Andi Muhammad Anshar, jadi tinggal persetujuan mendagri untuk pelantikan,” kata Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto.
Jika sesuai jadwal, pelantikan seharusnya dilakukan paling lambat Kamis besok. Sebab, masa tugas Naisya Tun Azikin sebagai penjabat memasuki masa expired 17 Januari 2019. Hanya saja, jika terpaksa harus ditunda, maka wali kota berencana akan tetap memilih Naisyah sebagai pelaksana harian (plh) sekkot.
“Kita berharap tanggal 17 (Kamis, besok), tapi kalau dia tertunda berarti ada pejabat sementara dan masih tetap beliau (Naisya), saya sudah siapkan, plh namanya,” tuturnya.
Menurutnya, Naisyah adalah salah satu pejabat sekkot yang bisa diajak kerjasama menjalankan roda pemerintahan. Hal itu dibuktikan dengan suksesnya beliau menertibkan pedagang kaki lima disepanjang trotoar, termasuk relokasi pedagang Pasar Sentral.
Diapun sedikit menyayangkan Naisyah tidak bisa ikut lelang sekkot yang dibuka beberapa waktu lantaran terkendala usia. Meski begitu, diakui Danny selama kurun waktu enam bulan menjabat sebagai sekkot, Naisyah telah memberikan yang terbaik untuk pemerintah kota.
“Saya berharap pak Anshar bisa melanjutkan itu. Tegas, paham detail, tidak mengenal waktu, tuntas, dan tidak pernah setengah-setengah penyelesaiannya,” ucapnya.|**