Makassar l Mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi pada suatu instansi pemerintah salah satunya pada instansi penegak hukum di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar adalah suatu implementasi yang diagap susah-susah gampang.
Terkait pelayanan prima pada unit layanan kunjungan yang telah dirubah 180 derajat di Lapas Kelas I Makassar bukannya terhindar dari laporan-laporan masyarakat, melaikan pelayanan tersebut kebanjiran dengan laporan-laporan masyarakat yang membangun dan melaporkan atas ketidaknyamanan pada saat melakukan kunjungan.
Daftar isi Artikel Berita
ToggleSalah satu laporan yang diungkapkan oleh Robianto selaku Kepala Lapas Kelas I Makassar ialah percepatan pelayanan kunjungan sehingga tidak terkesan menumpuk, laporan tersebut merupakan laporan yang paling banyak diterima oleh Robianto dari pengunjung Lapas, hal inilah yang mendasari evaluasi pelayanan kunjungan hari ini, selasa (24/9/19).
Perihal laporan yang sering saya terima terkait penumpukan kunjungan di pendaftaran dan penggeledahan barang khususnya pada jam kunjungan kedua, saya harap bapak ibu bisa memanage waktunya istirahatnya kembali, atau jika bisa kita lakukan lebih cepat pendaftaran kunjungan” ucap Robianto.
Evaluasi yang dihadiri oleh petugas kunjungan dan jajaran pejabat struktural, Kepala Bagian Tata Usaha, Pahruddin yang turut memberi masukan, “Mohon dukungan pengawasan bapak ibu terhadap warga binaan yang bertugas pada area kunjungan, juga mohon bantuannya untuk penguatan kembali diarea pengawasan untuk lebih ditingkatkan lagi, karena waktu pelayanan kita adalah kontrak kita dengan pelayanan publik ke masyarakat, sehingga waktu-waktu yang telah ditentukan merupakan kontrak kita dengan pengunjung jangan sampai ada warga binaan yang menghalangi pekerjaan kita.” Kata Pahruddin.
Lebih lanjut, pahruddin juga menyampaikan terkait komponen hasil yang menjadi dasar dari pelayanan prima Lapas Kelas I Makassar “Karena komponen hasil yang paling pertama dilihat oleh masyarakat apa? adalah hasilnya, jadi seperti apa hasilnya?,yaitu pertama tidak adanya pungutan-pungutan liar, kedua, keramahan petugas terhadap pengunjung, ketiga, ketelitian petugas pada barang bawaan karena potensi penyuludupan di Lapas sangat besar, dan keempat kecepatan kita dalam melayani” jelas Pahruddin.
Menyambung masukan-masukan Robianto berharap petugas dapat membagi waktu istirahatnya dengan baik “saya berharap waktu pelayanan harus tepat, misalnya jam 11 teng itu semua petugas harus istirahat, sehingga tepat jam 12.30 semuanya sudah berada di tempat tugasnya masing-masing, sehingga jika pelayanannya jam 1 siang terdapat jeda untuk kita bersiap-siap melayani pengunjung” ujarnya.
Laporan : www.rakyatsulawesi.com