Jakarta, – Dokter spesialis penyakit dalam dari Junior Doctor Network, Edward Faisal mengungkapkan sejumlah virus, termasuk SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang menempel pada gawai dapat bertahan selama lima hari.
“Saat virus nempel di gawai kita bisa bertahan sampai lima hari, jangan salah,” kata Edward yang dilansir di laman covid19.go id, Kamis (17/6).
1. Virus menempel di gawai mayoritas dari tangan
Edward menerangkan virus yang menempel di gawai berasal dari bermacam-macam faktor. Dalam hal ini penularan atau pencemarannya lebih banyak berasal dari tangan penggunanya.
“Kalau ada orang ngomong akan nambah lagi (potensi cemaran virusnya),” kata dokter Edward. Sebab, droplet ini dapat keluar ketika manusia berbicara apabila tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.
2. Jangan gunakan gawai selama perjalanan di KRL
Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, dia menyarankan tidak menggunakan gawai dalam angkutan umum, salah satunya Commuterline atau Kereta Api Listrik (KRL)
“Dalam kaitannya dengan para commuter, pencemaran virus ke gawai juga dapat berasal dari percikan droplet dari para pengguna KRL,” bebernya.
“Jadi selain risiko untuk kita, juga orang yang di rumah. Jadi kalau kita sayang sama orang yang di rumah dan di sekitar kita, sebaiknya jangan keluarin handphone (di angkutan umum),” sambung Edward.
3. Pastikan cuci tangan pakai sabun
Adapun beberapa hal lain yang wajib dilakukan bagi para pengguna KRL adalah menjaga pikiran selalu positif dalam melakukan aktivitas dan mengikuti protokol kesehatan.
“Pastikan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan membawa hand sanitizer sebagai pengganti apabila tidak ada fasilitas cuci tangan,” imbaunya.
4. Penggunaan KRL diperketat dengan protokol kesehatan
Selama pandemik COVID-19, penggunaan KRL dibatasi dan diperketat dengan protokol kesehatan, waktu operasional juga disesuaikan untuk menghindari lonjakan penumpang.
“Pada penerapan protokol kesehatan di dalam KRL, menjaga jarak atar penumpang dan memakai masker penutup mulut dan hidung menjadi aturan yang diwajibkan agar penularan virus melalui droplet dapat dihindari,” terangnya.
