Makassar l www.rakyatsulawesi.com – Gubernur Sulawesi-Selatan, Nurdin Abdullah saat membuka Forum Lokakarya Optimalisasi Potensi Sumber Daya di Luwu Raya, yang dikemas oleh Universitas Andi Djemma(Unanda) Palopo melibatkan 4 pemerintah di Luwu Raya, dan juga melibatkan tokoh Tsna Luwu yang tergabung di Kerukunan Kelyarga Luwu-Raya(KKL-Raya).
Hadir dalam Forum tersebut yang diselenggarakan di Ballroom Krakatau Hotel Remcy Panakukang, Kota Makassar, Sulsel, yakni Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Bupati Lutra Indah Putri Indriani, Walikota Palopo Judas Amir, Ketua KKL-Raya Buhari Kahar Muzakkar, Rektor Unanda Marsus Suti, kalangan Legislatif se-Tana Luwu Raya, elemen tokoh Tana Luwu, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan.
Daftar isi Artikel Berita
ToggleGubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat membuka forum tersebut mengatakan, kami pemerintah provinsi Sulsrl memberikan apresiasi kepada selyruh elemen di Tana Luwu Raya yang terlibat dalam forum lokakarya ini yang digagas Unanda.
” Forum ini adalah untuk menyatukan elemen di Tana Luwu Raya, dengan cara bersinergi, berkolaborasi dalam membangun daerah dengan mengawal percepatan pembangunan di Luwu Raya,” tutur Gubernur Sulsel yang akrab di pak Prof(NA) ini.
Menurutnya, masa depan Indonesia ada di bagian Timur dan masa depan Sulsel ada di Tana Luwu Raya. Dan saat ini Provinsi Sulsel memprioritaskan pemvangunan di Tana Luwu Raya, yakni Jalur Dua Rante Pao, Kabupaten Toraja Utara – Bua(Luwu), serta jalan Komba – Tanrutedong yang direnxanakan selesai dintshun 2020,” jelas Nurdin Abdullah.
Profesor Nurdin Abdullah mengutamakan pembangunan infrastruktur di Tana Luwu Raya serta mendorong sejtor destinasi Parawisata di Luwu Raya dan kuta jadikan sebagai daerah ramah investasi.
Menurut, ” Nurdin Abdullah dikunfan di infrastruktur sangatlah penting, dan jangan diremehkan sektir Destinasi Parawisata, karena parawisata salahsatu motor/penggerak ekonomi warga nantinya juga akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga Luwu Raya itu sendiri. Dengan parawisata cepat maju dan dikenal diseantero pasti ada bangunan Hotel, Penginapan dan Resto disekitar tempat wisata. Pun akan membuka lapangan pekerjaan yang ujungnya mensejahterakan serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah(PAD),” jelas Prof NA mantan Bupati Bantaeng dua periode.
Sementara itu Bupati perempyan pertama di Sulsel, Indah Putri Indriani dalam statement nya bahwa, KKL-Raya adalah sebuah organisasi yang besar di Tana Luwu Raya, harus mengambil alih misi penyatuan semua elemen penting di Tana Luwu Raya dengan cara berkolaborasi dan bersinergi.
” Bupati Lutra berharap, KKL-Raya, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Akademisi, pebisnis(industri), yang sudah terbangun sebelumnya, akan membuahkan hasil yang lebih baik lagi dan kita bisa implementasikan setiap Kabupaten/Kota,” terang Bupati Lutra yang berjuluk Bumi Lamaranginang.
Ditempat yang sama Buhari Kahar Muzakkar mengatakan, sepanjang sejarah baru kali ini dilaksanakan forum lokakarya yang digagas Unanda Palopo.
” Ini juga hasil pemikiran pak Prof dan kita harus mendukung program Pemprov Sulsel, untuk fokus percepatan pembangunan dan infrastruktur serta Parawisata di gencot disetiap Kabupaten di Luwu Raya(Luwu, Palopo, Luwu Utara serta Kabupaten Luwu Timur),” pesan Buhari Kahar Muzakkar.
Pariwisata itu merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah.
” Konsepsi ini lebih luas dari konsepsi pariwisata yang selama ini dipahami sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk, pemisahan objek dan daya tarik wisata dengan usaha lain terkait bidang kepariwisataan,” pungkasnya.
“Perda ini tidak lagi berorientasi pada pemikiran bagaimana memberikan pelayanan kepada dunia usaha atau pengusaha dengan pemberian perizinan dan administrasi kegiatan pariwisata,” terangnya.
Laporan (www.rakyatsulawesi.com)