RAKYAT SULAWESI – PANGKEP, Kisah Dg Abu dan Dg Maida sepasang suami istri (pasutri) yang hidup serba pas-pasan namun mampu berbuat lebih dalam menjaga kelestarian lingkungan di Pulau Cangke selama 30 tahun. Dimana pada pertemuan sebelumnya dengan Kapolres Pangkep AKBP Muh Hidayat, 23 Mei 2015 yang bertepatan dengan hari penyu sedunia. Dg Abu dan Dg Maida menceritakan keluh kesahnya kepada Hidayat, bahwa sudah dua tahun lebih sudah tidak ada lagi penyu yang naik bertelur di pula Cangke akibat praktek illegal/destriktif fishing dengan menggunakan bom ikan, bius ikan, dan pukat harimau. Namun sejak dilakukan rilis tukik (anak penyu-red) oleh Kapolres Pangkep bekerja sama dengan Pemerintah setempat, Dandim, LSM dan pelajar Pramuka sejak beberapa bulan terakhir, sudah banyak peny yang naik bertelur yang mencapai hingga 600 butir telur yang tertanam di pulau Cangke.
Berkat kegigihan dan ketekunan Dg. Abu dan Maida, telah menghentak hati seorang polisi berbintang dua yang baru saja menjabat sebagai orang nomor satu di polda Sulselbar.
Daftar isi Artikel Berita
ToggleKapolda Sulsel Irjen Pol Pudji Hartanto didampingi istrinya menyambangi penjaga Pulau Cangke ini dan memberikan apresiasi terhadap kepeduliannya, Sabtu (24/10/2015) pagi. Kapolda bersama rombongan itu menempuh perjalan menggunakan speedboat sekitar 45 menit dari dermaga Maccini Baji Kecamatan Labbakkang, Pangkep yang merupakan kawasan konservasi penyu.
Di Pulau Cangke, kapolda langsung menemui pasutri penjaga pulau, Dg Abu dan D Maida. “Kami mengapresiasi dan bangga dengan Dg Abu bersama istrinya yang telah menjaga dan melestarikan lingkungan Pulau Cangke. Termasuk menjaga kelestarian penyu,” ujar Pudji Hartanto.
Ia berharap, masyarakat mengikuti jejak pasangan suami istri ini untuk terus melestarikan lingkungan. “Kita ingin agar semua masyarakat terinspirasi untuk menjaga lingkungan seperti yang dilakukan Dg Abu dan istrinya,” tandasnya.
Laporan: Muh Anwar