Gorontalo: Jika wacana mengubah Jalan Medan Merdeka di Jakarta dengan nama para mantan Presiden RI, termasuk Presiden kedua Soeharto menuai kontroversi. Di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, sebuah jembatan megah diberi nama Jembatan HM Soeharto.
Pembangunan jembatan megah yang menghabiskan anggaran Rp15 miliar ini, dibangun dan diberi namaa HM Soeharto untuk menghormati jasa Presiden RI kedua tersebut.
Daftar isi Artikel Berita
ToggleJembatan megah itu terbentang di jalan trans Sulawesi yang menghubungkan antara Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah. Dibutuhkan waktu dua tahun dan dana sebesar Rp15 miliar hanya untuk membangun jembatan yang dirancang oleh putra Makassar, Dani Pomanto.
Keluarga Cendana yang diwakili oleh putri keempat Soeharto, Hediati Seoharto atau yang akrab disapa Titiek pun diberikan kehormatan oleh warga setempat, untuk membuka secara resmi jembatan tersebut sebagai tanda dapat digunakan untuk keperluan transportasi.
Titiek menilai penamaan Jembatan HM Soeharto ini adalah bentuk kerinduan masyarakat akan kesejahteraan hidup seperti di masa lalu yang dinilai lebih baik dibanding saat ini. Untuk itu Titiek mengaku terharu dan berterima kasih atas penghargaan yang diberikan masyarakat kepada mendiang ayahnya.
Selain dijadikan nama jembatan, nama Soeharto juga dijadikan nama jalan utama di Kabupaten Boalemo. Sementara nama istri Soeharto, Tien Soeharto, juga diabadikan untuk jembatan yang lain yang saat ini dalam proses perampungan pengerjaannya.
Sebuah jembatan permanen yang diberi nama ‘Jembatan Soeharto’ dibangun dengan anggaran Rp 15 miliar di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.
Jembatan diresmikan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Sabtu (1/2).
“Jembatan ini memiliki desain yang indah dan bangunannya kokoh. Saya berharap pembangunan ini diikuti dengan pelebaran dan perbaikan jalan,” ujar Idris.
Peresmian jembatan yang dibangun dalam dua tahun terakhir itu dihadiri oleh putri mantan Presiden Soeharto, Titiek Soeharto, Menkokesra Agung Laksono dan mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad.
Jembatan ini didesain oleh arsitek asal Gorontalo yang juga Wali Kota Makassar terpilih, Dany Pomanto.
[Ahmad Rinal]