Gowa,rakyatsulawesi ,_Harga daging sapi yang terus meningkat di level pedagang mulai dikeluhkan konsumen. Sejumlah ibu Rumah Tangga dan pedagang bakso, memprotes kenaikan harga jual daging sapi lantaran komoditas tersebut merupakan bahan baku utama
Selasa ( 08/07/2014) ketika ditemui ruangannya kepala dinas peternakan,kelautan dan perikanan kab.gowa Drs.Masykur Mansyur,MM “ menjelang hari raya idulfitri akan dipastikan produksi dan kebutuhan daging dan telur akan mengalami kenaikan 15 % “ tutur.
Disinggung mengenai Rumah Pemotongan Hewan ( RPH ) saat ini masih kurang maksimal, Mansykur Mansyur mengutarakan “ ini dikarenakan para pekerja pemotong daging yang ada di RPH ini hanya berkisar 3 orang saja seharusnya 11 orang termasuk yang membersihkan daging,kami juga akui bahwa keberadaan RPH ini belum stabil baik sarana maupun prasarananya “ tandasnya
Dari hasil data yang diperoleh dinas peternakan,kelautan.dan perikanan kab.gowa menyebutkan produksi dan kebutuhan daging dan telur selama bulan juli 2014 berupa daging sapi produksi 72.00kebutuhan masyarakat gowa yakni 33.966 dan kelebihan 38.034,Unggas 681.105 kebutuhan 424.577 kelebihan 256.528 sedangkan untuk telur 216.038 kebutuhan 352.725 dan kekurangan 136.68
Diharapkan kepada masyarakat agar kiranya jika nanti membeli daging sapi harus teliti dan perlu juga diwaspadai daging oplosan dan Celeng” saya sangat mengharapkan seluruh masyarakat kab.gowa khususnya bagi konsumen Daging agar kiranya mewaspadai adanya daging Oplosan dan Celeng ” harap Masykur Mansyur
Untuk mencegah peredaran daging oplosan Masykur mengutarakan “ dalam upaya mencegah peredaran daging oplosan pemerintah daerah khususnya kab.gowa akan mengintensifkan Razia dipasar-pasar selain itu langsung kami awasi pemasok” ungkapnya
Laporan : Roy/Udhin
![kepala dinas peternakan,perikanan dan kelautan kab.gowa Drs.Masykur Mansyur,MM | FOTO.ROY](http://www.rakyatsulawesi.com/wp-content/uploads/2014/07/S5032210-300x225.jpg)