Badai tornado melanda kota Guangzhou di selatan Cina, Sabtu (27/4/24) sore, menewaskan lima orang dan melukai 33 lainnya, seperti dilaporkan Kantor Berita Xinhua.
Laporan tersebut menambahkan, bahwa insiden itu juga telah merusak 141 bangunan pabrik tetapi tidak ada rumah tinggal yang roboh.
Tim penyelamat dari manajemen darurat, cuaca, pemadam kebakaran, air, dan kesehatan kota, serta penduduk setempat, telah dikirim ke lokasi tersebut dan pada pukul 10:00 malam (waktu lokal).
Gambar dan video di media sosial menunjukkan langit yang gelap di tengah hari dan puing-puing yang berputar ke atas, seperti dilaporkan Associated Press. Selain itu, beberapa foto online juga menunjukkan mobil rusak dan pohon-pohon yang tercabut.
Intensitas
Otoritas China mengatakan, tornado tersebut memiliki intensitas tiga, dua poin lebih rendah dari level tertinggi.
Stasiun cuaca di Desa Liangtian, sekitar 2,8 kilometer dari titik kejadian tornado, mencatat kecepatan angin maksimum mencapai 20,6 meter per detik, seperti dilaporkan Xinhua.
Sebelumnya, pada hari Sabtu, otoritas kota telah mengeluarkan peringatan untuk badai petir, badai hujan, badai es, dan tornado di beberapa bagian Guangzhou.
Kondisi Alam
Otoritas Guangzhou mengatakan, bahwa kota tersebut telah mengalami total curah hujan sebesar 455,8mm dalam sebulan, yang merupakan yang tertinggi untuk bulan April sejak tahun 1951.
Tahun lalu, Jiangsu dilanda tornado ganas yang menewaskan 10 orang setelah hujan deras melanda tenggara China.
Pemerintah terpaksa melakukan evakuasi massal akibat tanah longsor sebagai dampak dari badai dari sisa-sisa Taifun Haikui. (Mtr/hm22)
