Luwu Utara l Rakyat Sulawesi –– Jembatan yang menghubungkan Desa Tete Uri dan Desa Bone subur(Kecamatan Sabbang Selatan) serta ke Kecamatan Baebunta Selatan, kondisinya memprihatinkan dan membahayakan.
Hal itu disampaikan Petrus Palebangsn Rantetoding anggota DPRD Luwu Utara dari Ketua Fraksi Nasdem mengatakan, jembatan tersebut sudah ada sejak tahun 2004 Jembatan tersebut memiliki panjang 3,5 dan lebar 2,5 meter. Dengan pijakan terbuat dari batang kelapa dan besi hasil pembongkaran jembatan sungai walu-walu Dusun Pangalli Desa Dandang Kecamatan Sabbang Selatan.
Jembatan tersebut sangat vital gunanya bagi warga masyarakat Tete Uri dan Bone Subur serta warga Kecamatan Baebunta Selatan, sebagai akses lalu lintas satu-satunya menuju pusat Desa Tete Uri dan jalur perekonomian masyarakat yang digunakan sehari-hari dalam menjual hasil bumi. Jembatan sekaligus sarana interaksi warga ke pusat tiga lokasi.
“Warga melewati jembatan itu setiap hari. Untuk pengendara roda dua dibutuhkan keahlian untuk bisa melewatinya,” ujarnya pada media ini, Minggu (24/3/2019).
Pemerintah Desa sudah mengajukan proposal pembangunan jembatan permanen namun sampai saat ini belum ada realisasinya. Terlebih jalan yang menghubungkan dua desa tersebut baru dikerikil, warga kedua desa tersebut mengharapkan diaspal.
Sementara Peko’ warga Desa Tete Uri kepada media ini mengatakan, jembatan itu sangat dibutuhkan masyarakat karena hampir setiap hari dia melintasi jembatan tersebut ke kebun kakaonya.
” Karena jembatan itu satu-satunya akses utama dia berharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten untuk menggantinya dengan jembatan permanen untuk keamanan warga yang melintas,” harapnya seraya berharap Pemerintah Kabupaten Luwu Utara mengganti jembatan tersebut dengan permanen agar bisa melewati dan mengangkut hasil pertanian warga dengan maksimal dan aman.
Laporan : Admin